Rabu, 08 Agustus 2012

#1DLS "you make my heart race" PART 35 (the last part and the long version)

Pendahuluan : terima kasih utk kalian yg sudah setia membaca #1DLS dari aku (Min-D) :D dan ini adalah part terakhir dari #1DLS "you make my heart race" , jadi utk part terakhir ini. Aku buat khusus long version, jadi kalo bosan.................................................................................................................

ya gak apa :Dv

sip, mari dimulai ceritanya.. ENJOY READING GUYS!!!!!!!!! LAFFYA :*

"kenapa lo?" tanya Liam, tapi Niall gak jawab dan langsung duduk. Liam pun semakin bingung ngeliat sikap Niall yang aneh "oh dia lagi kasmaran" jawab Zayn

"kasmaran sama siapa?" tanya Louis kepo "sama siapa ya.. kasih tau gak yaaaa...." bales Zayn, Louis langsung natap Zayn sinis dan lempar dia daun yang berserakan di balkon. Zayn cuma ketawa kecil, Harry pun langsung nepuk bahu Niall. Karena daritadi dia cuma senyum

"eh apaan tuh" Niall latah juga ternyata, gue spontan langsung ketawa. Kece-kece kayak gitu ternyata dia latah, hahahahaha "ah elu Harry, gue jadi latah kan" kata Niall sambil nepuk tangan Harry, Harry cuma ketawa. Kocak sih, hahahaha Niall latah ya. hahahahaha, okesip

"latah mah udah latah aja, gak usah disembunyiin" sambung Liam, Niall cuma bisa tertunduk pasrah. Aib dia kebongkar juga, tapi baru kali ini gue denger dia latah kayak gitu "yaa.. ya udah deh, tapi jangan sampe lo pada bikin gue kaget pas konser. Nanti cap cute gue bisa pudar, kan gak lucu" bales Niall, The Boys yang lain langsung pada natap dia sinis. Dengan PEDEnya dia berkata kalo dia cute, eh tapi emang bener sih.

"pede banget lo" sambung Louis "ye emang gue cute sih, tanya aja tuh Carlo" bales Niall, dia gak mau kalah dari Louis. Tapi Carlo cuma diem aja

"tuh kalo Carlo diem, berarti tandanya gue cute. Ya kan, Carlo?" sambung Niall lagi "tapi masih cute-an Louis menurut ku" bales Carlo, kali ini Louis puas-puasin ketawa di depan Niall. Dan Niall cuma tertunduk malu "eh cieee.. Carlo, belain Louis nih?" kata Harry sambil goda Louis dan Carlo, mereka cuma saling tatap-tatapan.

"ya maklum lah Har, namanya juga suka sama suka" bales Liam "bener tuh, suka sama suka. kenapa gak jadian aja sih?" sambung Sam

"belum tepat waktunya" bales Louis, kita pun spontan langsung ketawa. Gak kerasa waktu udah nunjukin jam 2 siang, dan kita pun sadar kalo kita belum makan siang. Kita langsung ke bawah buat makan, di bawah udah ada Auntie Sara dan Kenneth

"eh ada kalian, ikut makan yuk" kata Auntie Sara pas ngeliat The Boys, tanpa berpikir panjang mereka langsung duduk "loh Zayn gak puasa?" tanya Auntie Sara "enggak Auntie, aku telat sahur tadi. hahaha" jawab Zayn malu-malu, gue pun langsung duduk di sebelah Zayn. Gue liat Kenneth lagi asik sama PSPnya

"Kenneth makan dulu yuk, nanti lagi main PSPnya" kata Carlo sambil membelai rambut Kenneth, Kenneth langsung taruh PSPnya di ruang tamu. Dia emang anak yang penurut, jadi gak susah buat kasih tau ke Kenneth apa yang gak boleh dilakuin dan apa yang harus dilakuin

"oh iya Amanda, besok kak Rio katanya mau datang" tiba-tiba Auntie Sara bilang kayak gitu, spontan gue langsung melotot gak percaya. Kak Rio mau kesini? UYEAH! gila, udah hampir 8 bulang gue gak ketemu dia. Jarak, tempat dan waktu memisahkan kita "jam berapa Auntie?" tanya gue "belum tau juga Auntie" jawab Auntie, gue cuma nganggukin kepala.

Dan akhirnya, hari ini gue bakal jemput kak Rio ke bandara bareng Sam, Dama, Kenneth, Carlo dan Om Yudis. Kita semua nunggu di bangku, hari ini pun gue gak telat sahur :Dv

Kita cukup lama nunggu kak Rio, sampe kulit gue keriput, kusam dan... oke ini lebay, kita nunggu sekitar 30 menit. Tiba-tiba ada yang teriak manggil gue, spontan gue langsung noleh dan liat kak Rio. Dia melambaikan tangan ke gue, gue langsung lari ke arah dia dan peluk dia *sinetron banget*

Dan untuk beberapa saat, kita saling berpelukan. Gak lama gue langsung lepasin pelukan gue, gue liat kak Rio udah bercucuran air mata. Sementara gue, yaa cuma biasa aja. Tapi sejujurnya gue amat sangat senang

"tambah kece aja lo" kata kak Rio, gue cuma senyum "lo apa lagi, tambah tinggi" bales gue, tiba-tiba Om Yudis nyamperin kita berdua. Ngeliat Om Yudis, Kak Rio langsung peluk Om Yudis

"Rio apa kabar?" tanya Om Yudis "Rio baik-baik aja Om, Om gimana? awet muda banget nih" jawab Kak Rio "hahaha bisa aja kamu, oh iya ini anak-anak om. Carlo dan Kenneth" kata Om Yudis sambil memperkenalkan Carlo dan Kenneth

"oh hi, aku Rio" sapa Kak Rio ke mereka berdua "aku Carlo, kak" bales Carlo "aku Kennethian Andelarue Hannah Yudis kak, tapi panggil aja aku Kenneth" bales Kenneth dengan memperkenalkan nama panjangnya, Kak Rio langsung membelai rambut Kenneth. Dan gak lama, kita langsung balik. Sesampainya, gue langsung nunjukin kamar buat Kak Rio

"gede amat kamarnya" kata Kak Rio pas masuk ke kamar yang gue tunjukin "emang, apa lagi kamar buat gue sama Dama dan Sam. Udah lo istirahat aja, eh iya lo puasa gak? kalo enggak, apa mau gue buatin minum?" ucap gue "boleh deh, gue lagi gak puasa nih. hahaha" bales Kak Rio sambil tiduran di kasur, gue pun langsung ke dapur dan buatin minuman

"buat siapa?" tanya Sam "buat kak Rio, dia gak puasa" jawab gue, dan selesai bikin minuman. Gue langsung ke kamar kak Yudis, dan naruh minuman itu di atas meja yang gak jauh dari tempat tidur

"pantesan betah lo disini" ucap Kak Rio tiba-tiba, gue yang mau buka pintu langsung berhenti melangkah. Gue noleh ke arah kak Rio "pantesan kenapa?" tanya gue "lupa sama gue" jawab kak Rio, denger kata-kata kak Rio gue langsung nunduk lemes

"hahaha enggak lah, gue tau lo gak bakal lupain gue. Eh sini deh Man, gue mau ngomong sesuatu" kata Kak Rio, gue langsung nyamperin kak Rio "kenapa?" tanya gue

"lo disini udah punya pacar? atau sekedar TTM?" tanya kak Rio yang keliatannya cukup serius, gue cuma nganggukin kepala. Karena gue gak tau seandainya dia tau pacar gue siapa "dia baik? perhatian? dan sikapnya gimana ke elo?" tanya kak Rio lagi, gue kayak di introgasi sama kakak sendiri

"baik banget, dan dia baik. Gak pernah buat gue sakit hati" jawab gue jujur "namanya?" tanya kak Rio untuk yang ke tiga kalinya, gue pun langsung ambil nafas dan ... "Zayn Malik" jawab gue, TAPI.... Kak Rio cuma nganggukin kepala dan gak kasih respon apa-apa, eeeeeeeeeh atau dia gak tau siapa Zayn Malik?

"kak, kakak kok gak kaget?" tanya gue ke kak Rio, Kak Rio langsung natap gue aneh "kaget? buat apaan? gak ada hal yang aneh kan?" bales Kak Rio, gue cuma natap kak Rio. Ternyata dia gak tau Zayn Malik, okelah gak apa. Yang terpenting dia bisa nerima Zayn sebagai pacar gue, dan gue akan senang dengan itu

Waktu udah nunjukin pukul 7 malem, Kak Rio lagi sibuk di ruang tamu ngobrol sama Om Yudis. Dan gue sama yang lain, biasa berkumpul di halaman belakang

"eh Amanda, temen lo gimana deh?" tanya Niall "oh si Kania? emang dia gak kasih kabar ke elo apa?" bales gue "enggak, dan gue malu mau bbm dia tau gak" sambung Niall

"ya harusnya lo bbm aja, minta ketemuan gitu. Dia baik kok" bales gue, Niall cuma nganggukin kepala dan tiba-tiba dia beranjak dari tempatnya. Gue liat dia lagi nelpon seseorang, tapi gak tau siapa. Dan gak lama dia balik sambil senyum aneh "kenapa lagi lo?" tanya Liam sambil pegang dahi Niall, Niall langsung tepis tangan Liam

"gue gak gila bro, gue gini karena lagi kasmaran. ngerti?" jawab Niall dengan suara cukup tinggi "terus kenapa?" tanya Liam lagi "WELL.. GUE SENENG BANGET, KANIA MAU DI AJAK JALAN. HAHAHAHAHA" jawab Niall dengan nada cukup keras, dia sampe loncat-loncat gak jelas. Dan gue cuma natap dia dengan tatapan aneh

"seneng amat sih?" ucap Harry, Niall lansung berhenti loncat dan natap Harry sinis "ya seneng lah, secara gue bakal jalan sama dia. bisa pdkt dan lain-lain, hahahaha" bales Niall

"ya kalo dia mau sama lo" bales Louis, kali ini Niall langsung duduk lemes "eh jangan gitu dong Lou, doakan dia mau sama gue. Karena gue udah excited banget nih, kasian kan gue kalo jomblo sendirian?" sambung Niall dengan pasang muka sedihnya itu

"tenang dia bakal mau kok sama elo" ucap gue, dan Niall pun  langsung peluk gue. Gue berusaha buat terlepas dari pelukan Niall, dan tiba-tiba "EHEM.. she's mine Niall" kata Zayn sambil berusaha bantu gue, dan akhirnya gue terbebas dari Niall. Zayn langsung ngerangkul gue

Hari ini, umur gue genap 20 tahun. Dan gue bisa tamat kuliah sebagai seorang reporter, gue jadi reporter di salah satu tv swasta di Inggris. Banyak juga orang yang udah tau kalo gue adalah pacarnya Zayn, dan mereka dukung gue. Ya walau banyak yang agak sirik sama gue, tapi gue mencoba buat tersenyum ke mereka. Supaya mereka bisa menerima gue

Louis&Carlo pun udah resmi pacaran, begitu juga dengan Niall&Kania. Bahkan mereka semakin lama semakin mesra, Liam udah ngelamar Dama seminggu yang lalu. Sedangkan Harry dan Sam, mereka masih sibuk pacaran. Ya karena mereka masih muda juga, hubungan gue dan Zayn juga semakin mesra

Hari ini gue ada jadwal meliput acara TCA (teen choice awards), gue bisa liat The Boys disana yang memenangkan 3 penghargaan. Gue cukup senang dan bangga akan hal itu, selesai acara. Gue nunggu Zayn di cafe

"Amanda!" panggil seseorang dari jauh, gue liat itu Zayn. Dia lari nyamperin gue dan langsung duduk "nunggu lama?" tanya Zayn "enggak kok, baru aja gue disini" jawab gue

"ikut gue sebentar yuk" kata Zayn sambil nuntun gue, gue gak tau bakal dibawa kemana gue. Dan gue liat banyak lilin, entah apa yang dipersiapkan Zayn. Gue cuma bisa ikutin dia, akhirnya kita berhenti

"jadi gini, disini gue akan mengikrarkan janji gue. Gue Zayn Malik, bakal terus sayang sama elo dan gak akan pernah ninggalin elo. Dan gue mau, will you marry me?" ucap Zyan, spontan gue langsung melotot gak percaya. APA TADI KATANYA? WILL YOU MARRY ME? dan entah kenapa air mata gue netes, gue langsung peluk Zayn "i will marry you, Zayn" bales gue, Zayn pun bales pelukan gue.....

THE END :)


Selasa, 07 Agustus 2012

#1DLS "you make my heart race" PART 34

"udah berapa kali lo batal?" tanya Sam sambil makan makanannya "baru 2 dan jangan sampe nambah deh, tobat nih gue" jawab gue sambil nunduk lesu

"makanya pasang alarm tuh yang bener" sambung Dama sambil julurin lidah ke gue "hp gue udah gak waras Dam, sering aneh kayak gitu. Mau ganti nih rasanya" bales gue sambil ngambil makanan, sementara Kenneth cuma liat ke arah gue

"udah ganti aja, hp lo kan bobrok. Lagian itu udah 2 tahun yang lalu masih aja dipake, yang elitan dikit Man" kata Dama menceramahi gue, ada benernya juga sih yang dibilang Dama. Hp udah dari 2 tahun yang lalu, keluar masuk toko service sekitar 5 kali. Body hpnya juga udah diganti lebih dari 7 kali, sering jatuh pula. Tapi entah kenapa gue kurang tega buat ganti hp

"jangan pelit man, ganti aja IPhone" sambung Sam, seketika gue mikir. IPhone ya, boleh juga sih. Lagi pula IPhone kayaknya lagi booming (menurut presepsi gue) "IPhone yang berapa menurut lo?" tanya gue ke Sam, Sam seketika diem dan langsung mikir

"IPhone 4S, baru tuh" tiba-tiba Carlo langsung nimbrung, IPhone 4S ya.. kayaknya bagus, walaupun gue belum pernah tau kayak gimana wujudnya. Ya gue sedikit ketinggalan jaman kalo soal gadget, karena menurut gue gadget gak usah yang mahal. Yang penting bisa buat sms dan telpon itu udah gue syukuri amat sangat, dan mengingat bokap gue dulu masih jadi pegawai. Walaupun sekarang udah bisa jadi direktur #curhat

"nah bener tuh kata Carlo, IPhone 4S. BB lo udah kayak apaan tau di vermak berkali-kali, mending divermak tambah bagus. Ini divermak tambah hancur" sambung Dama, gue pun langsung merasa nyesek denger kata-kata Dama tadi. Maksud dia apa? berusaha menyindir dengan bijak

"wey.. nyindir nih?" ucap gue sambil natap Dama dalam, dia cuma senyum "jadi kapan lo mau beli?" tanya Sam

"eh hari ini kan gue mau ketemuan sama si Kania itu, jadi mungkin gue sama dia aja beli nanti" jawab gue sambil makan makanan gue "terus si Niall jadi?" tanya Dama , oh iya.. Niall kan juga ikut ya, gue lupa sama anak ini.

"jadi kayaknya" jawab gue singkat "kak Amanda mau pergi sama kak Niall? terus kak Zayn gimana? kan kasian kak Zayn" tiba-tiba Kenneth berkata seperti itu, gue langsung batuk-batuk denger kata-kata Kenneth tadi. Jadi dia pikir gue selingkuh sama Niall? ya ampun ini anak kok...

"eh kak Amanda gak pergi sama kak Niall kok, kakak mau pergi sama temen kakak. Tapi kak Niall ikut, soalnya kak Niall lagi proses pendekatan sama temen kakak" jelas gue ke Kenneth, gue takutnya dia bilang ke Zayn berita yang salah dan akhirnya berakibat fatal bagi hubungan gue dan Zayn. Hahaha tapi Kenneth gak kayak gitu sih menurut gue, cuma gue aja yang sedikit Lebay

"temen kakak cewek?" tanya Kenneth lagi, ya ampun kok ini anak pinter sih nanyanya. Yakali deh Kenneth gue bawa temen cowok buat di kenalin sama Niall, emang Niall cowok apaan-_-

"ya cewek lah babe, kak Niall mana mau kalo cowok. Kan dia juga cowok" jawab gue dengan penuh kasih sayang walau agak jengkel sama Kenneth karena pertanyaan yang amat sangat absurd dan retoris. Selesai makan gue langsung mandi dan bersiap-siap buat jemput Kania, gue minta temenin Zayn. Untungnya dia lagi gak sibuk

"temen lo nunggu dimana babe?" tanya Zayn, OMG.. dia manggil gue apa? babe? sipsip, cukup mengesankan "cafe yang kemarin itu" jawab gue, sesampainya. Gue bisa liat Kania lagi nunggu, gue langsung turun dan manggil dia "Kania" teriak gue sambil melambaikan tangan ke arah Kania, Kania langsung sadar dan liat ke arah gue. Dia langsung nyamperin gue

"nunggu lama?" tanya gue ke Kania "enggak kok, baru 5 menit disini. Hehehe" jawab Kania, gue langsung bawa Kania ke mobil. Dia agak kaget ngeliat ada Zayn, akhirnya kita langsung balik ke rumah. Sampainya di rumah, gue minta Kania buat nunggu di ruang tamu. Dan gue langsung kasih kabar ke Niall, gak lama dia dateng. Pas gue bilang Kania ada di ruang tamu, dia berusaha buat langsung nyamperin dia. Tapi gue tahan Niall, gue takut Kania bakal histeris

"wey pelan-pelan tapi pasti bro, jangan langsung to the point. bisa jantungan temen gue, kasian nanti" jelas gue ke Niall, dia cuma ngangguk, dan gak lama. Gue langsung nyamperin Kania dan Niall ada dibelakang gue "eh Kania.. he he he" ucap gue agak gugup, entah kenapa gue ngerasa kayak gini. Absurd emang

"kenapa deh Amanda? jadi aneh gitu" bales Kania sambil liat aneh ke gue, tiba-tiba Niall langsung keluar dari persembunyiannya "hey.." ucap Niall, Kania keliatan cukup kaget dan cuma melotot liat Niall.

"Ni.. Ni.. Niall?" kata Kania dengan terbata-bata "well.. hey" sapa Niall lagi, Kania bener-bener terus natap Niall gak percaya. Tiba-tiba Niall langsung duduk di sebelah Kania dan kasih senyum manisnya ke Kania "kaget ya?" tanya Niall "banget" jawab Kania singkat, yaiyalah kaget. Siapa yang kaget coba, kadang emang rada bener nih Niall nanya

"maaf deh, lo Kania ya?" tanya Niall lagi, kali ini Kania cuma nganggukin kepalanya "kenapa sih? jangan cuma diem dong" sambung Niall, gue pun langsung duduk ditengah-tengah mereka dengan cukup memaksa "eitss.. jangan bikin temen gue shok ya Niall, dia masih polos" ucap gue, Niall langsung natap gue sinis "maksud lo apa?" tanya Niall, gue cuma geleng-geleng kepala

Tiba-tiba dateng Zayn "gue cariin lo pada ternyata disini" kata Zayn sambil duduk di sofa seberang "emang lo nyari kemana?" tanya Niall "kemana mana hatiku senang" jawab Zayn, hahaha ngelawak nih orang? garing aja

"well.. bagus kali lo jawabnya" sambung Niall, Zayn langsung natap gue heran. Dan gue yang ditatap sama Zayn langsung kebingungan. Kenapa dengan gue? dan gue pun langsung sadar kalo gue amat sangat dekat duduk dengan Niall, gue pun langsung beranjak dan duduk sama Zayn

"eh gausah pindah, kayaknya posisi lo udah enak tuh disamping Niall" ucap Zayn "yah ngambek deh ngambek, puasa loh puasa" bales gue, Zayn cuma senyum tipis

"gue lagi gak puasa" sambung Zayn "hah kenapa?" tanya gue

"telat sahur" jawab Zayn, wah sehati banget sama Zayn.. HAHAHA oke sip "gue juga gak puasa" sambung gue, Zayn langsung naikin alisnya "well.. satu hati nih" kata Zayn "bangga gitu?" tanya gue lagi

"enggak lah.. masa dalam hal kayak gini dibangga-banggain?" jawab Zayn sambil menjulurkan lidahnya, dan inilah moment yang gue suka. Gue suka pas Zayn kayak gitu, keliatan kece gimana gitu.. haahahaha sipsipsip , kita berempat pun langsung berbincang-bincang. Dama lama kelamaan, Kania bisa berinteraksi dengan Zayn dan Niall. Setelah cukup lama main, Kania pamit pulang. Gue sama Zayn dan Niall langsung nganter dia sampe halte bus, karena dia yang minta. Kita harus menghargai dong

"eh Kania cantik ya" ucap Niall di mobil "kan gue udah bilang, lo tertarik gak nih?" bales gue "sangat tertarik, dia baik orangnya. Dan gak jaim" sambung Niall, gue cuma senyum. Akhirnya kita sampai di rumah, gue langsung nyamperin Dama dan Sam di lantai atas. Mereka katanya sih mau ngumpul bareng yang lain di balkon

"wey guys" ucap gue sambil duduk di sebelah Sam "temen lo udah pulang Man?" tanya Sam, gue cuma nganggukin kepala

"loh temen lo kesini? kenapa gak diajak gabung aja?" tanya Harry "dia belum terbiasa, kasian kan dia harus cengo" jawab gue, tiba-tiba Niall dateng sambil pasang muka gembiranya

"kenapa lo?" tanya Liam

TO BE CONTINOUS

Senin, 06 Agustus 2012

#1DLS "you make my heart race" PART 33

"abis dari... kepo banget deh lo pada" jawab Dama, gue langsung natap Dama sinis. Idih ini orang, pengen gue jitak sampe botak. Orang udah pada kepo dia cuma jawab kayak gitu

"terserah deh Dama, kalo gak mau cerita juga gak apa. FINE!" kata Sam "haha, gue abis jalan-jalan biasa kok" bales Dama sambil rangkul Sam, gue sejujurnya curiga sama mereka berdua. Kayaknya mereka berdua udah jadian deh, tapi masih malu-malu buat jujur

"jalan-jalan biasa? gak yakin gue" sambung Harry, Liam langsung natap Harry "maksud lo?" tanya Liam ke Harry

"ya enggak, masa cuma jalan-jalan biasa? sedangkan kalian pergi cukup lama" jawab Harry sambil senyum ke arah Liam, Liam cuma diam diri. Keliatan banget dia agak malu pas Harry bilang kayak gitu "atau jangan-jangan kalian udah pacaran?" tanya Zayn tiba-tiba, Dama sama Liam pun kompak jawab "jadian dari mana?"

"cie elah, kompak banget jawabnya. gak yakin banget lo berdua belum jadian" sambung Louis sambil menggoda Liam, pipi Liam langsung berubah jadi merah karena malu. Sedangkan Dama cuma senyum tipis sambil sembunyiin mukanya di balik jaket Sam "nah nah.. bener? kalian udah jadian?" tanya gue untuk memperjelas, gue liat Liam dan Dama saling tatap-tatapan. Kayak ada rencana dibalik itu semua, gue langsung naikin alis karena kepo

"menurut lo gimana?" tanya Liam malu-malu "menurut aku sih udah" jawab Carlo, kita pun kompak nganggukin kepala. Tiba-tiba Liam sama Dama ketawa tanpa sebab dan alasan yang jelas, gue langsung dapet pencerahan kalo mereka bener-bener fix jadian "wey.. jawab bukannya ketawa" ucap Niall

"itu adalah jawaban Niall" sambung Sam, Niall natap Sam dalem. Aduh ternyata dia masih polos, dia belum ngerti apa yang dimaksud Sam "gue sama Liam udah jadian guys" jawab Dama sambil senyum ke arah kita, kita pun langsung teriak-teriak.

"wey.. congrats Diam!" kata Louis, spontan gue langsung ketawa.. What's Diam mean? hahaha "Diam? maksud lo?" tanya Niall ke Louis

"well i mean Dama and Liam, hahaha" jawab Louis, gue langsung nganggukin kepala setelah denger apa yang dimaksud sama Louis. Tibat-tiba Niall langsung nundukin kepalanya dan keliatan agak sedih "kenapa wey Niall?" tanya Dama

"gue sendiri yang belum punya pasangan" jawab Niall dengan tampang melasnya "well.. aku belum kok" bales Carlo, Louis langsung natap Carlo sambil senyum manis

"kenapa?" tanya Carlo ke Louis "enggak.. but you're mine, hehehe" jawab Louis, hahaha mereka cute kalo lagi malu-malu kayak gitu. Carlo yang pendiem sama Louis yang amat sangat gak pendiem

Kita pun berbahagia malam itu, dan gak kerasa waktu udah menunjukan pukul 11 malem. Kita pun langsung pergi ke kamar masing-masing, dan The Boys pulang ke rumah mereka. Carlo juga malam ini tidur bareng kita, sampai di kamar. Gue langsung loncat ke kasur

"wey.. i'm so happy today" kata Dama sambil senyum gak jelas "gue tau alasannya" bales Sam, kita pun kompak langsung noleh ke arah Carlo sambil senyum gak jelas

"kenapa pada liat ke aku? ada yang aneh?" tanya Carlo polos "enggak ada yang aneh, kamu itu cantik loh Carlo. Dan cocok banget sama Louis, jadi.. mumpung Louis lagi sendiri, gak ada salahnya kan kamu sama Louis? lagi pula Louis juga keliatannya suka sama kamu" jelas Sam sambil rangkul Carlo, sedangkan Carlo cuma senyum malu

"eh tapi bener kata Sam.. kalian emang cocok banget" sambung gue "iya, sebenernya aku suka sama Louis. Tapi gak tau gimana sama perasaan dia" bales Carlo

"dia suka kok sama kamu, keliatan dari matanya. Memancarkan cinta, hahaha" sambung Dama sambil kedip ke arah Carlo "kamu bisa aja wey Dama, hehehe" bales Carlo lagi, kita pun malam itu menghabiskan waktu dengan bercerita tentang masing-masing pasangan. Untungnya besok kita gak ada jam kuliah, jadi bisa bangun siang. Ya terkecuali gue :)

Akhirnya satu-satu dari kita terkapar karena gak tahan sama rasa ngantuk yang mulai menyerang, mulai dari Dama, Sam, Carlo dan terakhir gue. Gue denger bunyi alarm dari hp gue, gue bangun dan langsung liat ke arah jam. WHAT? jam 5? serius? gue telat sahur lagi, gue langsung lemes dan langsung memejamkan mata lagi

"AMANDA!" gue denger suara teriakan Dama yang maha menggema itu, gue langsung tutup kepala gue dengan bantal dan selimut. Tapi dengan sekuat tenaga, Dama langsung narik bantal dan selimut gue. Gue pun berusaha nahan, tapi akhirnya selimut dan bantal gue raib di ambil Dama.

"bangun Amanda, dasar kebo" teriak Dama lagi, gue pun cuek dan melanjutkan tidur. Dan tiba-tiba "AMANDAAAAAAAAAAAA!!!!!!!" gue denger teriakan maha dahsyat, melebihi dari apapun. Gue langsung bangun dan cari bantal, gue langsung timpuk Dama "berisik woy" protes gue, Dama cuma senyum sok manis

"kalo bangunin orang yang manis dikit kek, gimana nanti mau bangunin Liam lo? kasian ya Liam nanti, pagi-pagi harus denger suara maha dahsyat kayak apaan tau" oceh gue, Dama langsung natap gue sinis. GUe pun gak memperdulikan si Dama lagi, tiba-tiba dia peluk gue dari belakang "aaaaaa... emang gue bakal jadi Mrs. Payne apa?" tanya Dama sambil bergelayutan di tubuh gue

"woy Dama, kira-kira dong. Badan lo tuh berat ya astaga" kata gue sambil berusaha melepaskan diri dari Dama, tapi dia tetep aja bergelayutan. Gue langsung lari ke kasur, dan jatuhin Dama

"berat lo berapa deh Ma? beratnya naujubileh" protes gue ke Dama "gue cuma 53 kok, gak gendut kan?" bales Dama sambil berpose sok seksi, gue langsung keluar dari kamar dan turun. Gue liat ada Carlo, Sam sama Kenneth. Mereka lagi sarapan

"pagi kak Amanda!" sapa Kenneth dengan semangatnya "pagi juga Kenneth" bales gue sambil cium kening Kenneth

"semalem sahurnya gimana?" tanya Sam, gue cuma senyum sambil ambil 1 potong roti dan gue langsung makan "wey.. gak puasa?" tanya Sam lagi "enggak, gue telat sahur wey" jawab gue sambil duduk di sebelah Kenneth

TO BE CONTINOUS

Sabtu, 04 Agustus 2012

#1DLS "you make my heart race" PART 32

"gak usah sok imut deh Niall" kata gue, tapi Niall tetep senyum. Dan lama-kelamaan bukan keliatan cute, tapi keliatan aneh "gue tau, lo gak bisa cute kayak gue. Makanya lo bilang kayak gitu" bales Niall, gue cume berdiam diri. Membiarkan Niall ngomong, gue berusaha untuk sabar. Karena gue masih puasa

"eh.. udah jam setengah 6" kata Zayn tiba-tiba, gue langsung liat ke jam tangan gue. Ternyata emang setengah 6, dan waktunya gue buat menu buka puasa bareng Zayn

"mau kemana lo pada?" tanya Harry sambil nahan tangan Zayn "mau bikin menu buka puasa, nanti lo pada kebagian kok. Tenang aja" jawab Zayn, Harry langsung lepasin tangan Zayn. Pas gue sama Zayn udah hampir sampai di pintu, Niall teriak. Hingga membuat gue sama Zayn berhenti. gue langsung noleh ke Niall

"kenapa?" tanya gue, dia senyum gak jelas sambil jalan ke arah gue dan Zayn "jangan lupain gue ya" jawab Niall, jujur gue bingung dengan kata-kata Niall tadi. Apa maksudnya? jangan lupain gue ya? Gue angkat alis gue

"maksudnya?" tanya Zayn, Niall menghela nafas "maksud gue, jangan lupa buat bagi makanannya ke gue" jawab Niall lalu ketawa, gue cuma diam diri. Sambil natap Niall sinis, gue kira apaan. ternyata masalah makanan, emang ya Niall. Pikirannya selalu ke makanan "gue kira apaan" bales gue sambil jalan ke arah dapur.

Gue langsung buka belanjaan yang ada di meja makan, oh iya Auntie Sara, Om Yudis sama Kenneth gak ada di rumah. Mereka lagi menghadiri festival gitu, oh iya cuma sekedar info. Om Yudis itu arsitek

"ok.. masakan indonesia biasanya lo buat apa? yang berhubungan dengan ayam?" tanya Zayn ke gue sambil ngeluarin belanjaan, gue mikir. Yang berhubungan dengan ayam apa ya, opor ayam? ayam bakar? atau ayam apa?? "opor ayam mungkin" jawab gue, Zayn natap gue dalem

"masa orang indonesia gak tau sih, hehehe. Ya udah opor ayam aja" bales Zayn "eh tunggu, kita kan gak ada santan" sambung gue, Zayn langsung cari ke kulkas. Dan ternyata emang gak ada santan, akhirnya dia langsung cuci ayam dan langsung kasih bumbu

"mau bikin apa?" tanya gue ke Zayn "apa aja yang penting bisa dimakan dan halal tentunya, karena di bulan puasa ini..." belum sempat Zayn selesai ngomong, Harry dateng dan langsung ngomong

"Zayn itu kalo udah berhubungan sama bulan ramadhan, selalu berceramah. Jadi siapkan kapas" kata Harry, gue bingung dengan kata-kata Harry. Siapkan kapas? maksudnya? Zayn kan cuma berceramah. Apa hubungannya dengan kapas?

"kok kapas deh Her?" tanya gue ke Harry "eh.. logat lo, ketauan banget Indonesianya. Manggil gue jadi agak kampungan gitu, padahal udah cukup lama lo disini Man" bales Harry, dia emang ya.. Cuma karena salah logat aja dipermasalahin, Padahal dia suka manggil gue "amenda". Dan gue gak pernah mempermasalahkan hal itu

"gak inget apa lo waktu lo salah manggil nama gue dengan amenda, apaan tuh.. Gak kece amat sih" bales gue, Harry cuma ketawa "tolong dibantu yaa.. disini kita mau masak, bukan bercek cok masalah nama. Tolong, saya tuh udah capek" kata Zayn tiba-tiba, gue langsung ketawa denger logatnya Zayn yang bener-bener beda dari biasanya. Sok alim gimana gitu

Akhirnya kita pun langsung masak dibantu dengan Harry, eh sebenernya bukan kita sih. Tapi Harry sama Zayn, soalnya gue cuma sebagai Pembantu Pelaksana. Agak kurang ajar juga sih, tapi gak apalah. Masak juga bukan keahlian gue, dan akhirnya makanan pun jadi. Gue langsung taruh di meja makan, dan gue juga bertugas untuk memanggil yang lain buat segera datang

"OAOA.. baunya menggairahkan" kata Niall sambil berlari kecil, dia langsung duduk ditempat yang menurut gue sangat strategis. Dimana dekat dengan ayam, nasi, daging asap dan juga kentang "pinter amat lo pilih tempat" sambung Sam sambil narik kursi dan duduk di sebelah Harry

"oh tentu dong, gue kan pakarnya. Hahaha" bales Niall, kita pun berdoa menurut agamanya masing-masing sebelum makan. Dan setelah itu baru kita langsung berlomba-lomba ambil makanan

"oh iya Amanda, tadi gue udah bbm temen lo itu. Tapi dia gak bales" kata Niall "nanti coba gue bbm dia deh ya.. eh kenapa lo gak ketemuan aja gitu sama dia?" tanya gue ke Niall

"rempong chin kalo ketemuan di luar, kalo di basecamp sih akikah mau" ucap Niall, gue langsung natap Niall aneh. Apa sih Niall, Chin? Akikah? bahasa planet mana itu? "akikah? siapa tuh? pacar baru lo, Niall?" tanya Louis sambil makan makanannya

"akikah itu gue, akikah itu bahasa khusus. Cuma orang tertentu yang berbahasa itu" jawab Niall "tertentunya dalam tanda kutip" sambung Sam, Niall langsung natap Sam sinis

"tanda kutip? maksud lo apaan?" tanya Niall, Sam cuma nganggukin kepala. Sam kalo ketemu Niall pasti selalu ada world war 3, entah itu perang mulut. Atau perang makanan, eh tapi menurut gue. Niall gak akan tega buat perang makanan, dia lebih baik perang mulut

Setelah selesai makan, kita berniat buat main PS. Ya tapi gak langsung ber7, kita yang cewek cuma liat sambil sedikit bergosip. Dan tiba-tiba hp gue bunyi, gue langsung raih hp gue yang ada di meja. Gue liat ke layar "KANIA" , gue langsung angkat telpon itu

"halo.. kania?" ucap gue, tiba-tiba Niall langsung noleh ke gue dan langsung lari ke gue

"Amanda ya?" tanya Kania dari seberang sana

"iya, ini gue amanda. Kenapa? tumben telpon?" jawab gue, Niall pun langsung berkepo ria. Dia minta gue buat loud speaker, dan gue langsung men-loud speaker hp gue

"enggak.. lo lagi sibuk gak?" tanya Kania lagi

"sibuk? enggak kok, emang kenapa Kania?" bales gue

"mau ketemuan, boleh?" sambung Kania

"boleh banget boleh.. tapi gue ajak temen gue ya? 1 orang doang kok" bales gue

"sip deh, kalo besok bisa gak? atau gue ke rumah lo aja?" tanya Kania "ok nanti lo gue jemput aja ya, di cafe deket mall yang kemarin itu loh" jawab gue

"okelah sip, yaudah amanda thanks ya.. see ya tomorrow" Kania langsung tutup telponnya

"suaranya lucu deh, tapi orangnya gimana ya" kata Niall sambil memikirkan sesuatu "orangnya cantik kok, dijamin lo suka" bales gue, Niall langsung senyum-senyum gak jelas.

"kalo dengan hatinya gimana?" tanya Niall "dia baik, gak sombong tapi agak sensitive" jawab gue, Niall cuma nganggukin kepalanya. Tiba-tiba dateng Liam dan Dama, kita langsung natap mereka

"habis dari mana lo pada?" tanya Sam ke mereka berdua "kita habis dari....."

TO BE CONTINOUS

#1DLS "you make my heart race" PART 31

"terus lo punya nomor dia / pin bb mungkin?" tanya Niall, kayaknya dia bener-bener excited buat dikenalin sama Kania "ada, emang lo beneran mau apa?" jawab gue sambil ngeluarin hp, gue simpen nomor dan pin bb kania. Gue belum sempet nge-add dia

"ya kalo dia belum punya cowok sih kenapa enggak?" sambung Niall, gue pun langsung kasih pin bb dan nomor Kania ke Niall. Ini orang bener-bener mau atau nekad sih.

Setelah cukup lama di cafe, kita langsung pulang. Sesampainya gue langsung duduk di bangku halaman belakang, gue langsung buka hp dan langsung simpen nomor Kania + add pin bb dia. Dan gak lama, dia accept pin gue. Kalo diliat dari profilnya sih, dia belum punya cowok. Beruntunglah dia bakal di deketin sama seorang Niall

"eh masa gue langsung di accept, tapi dia gak bilang apa-apa ke gue" kata Niall sambil duduk di sebelah gue. Gue noleh "mungkin dia pikir itu fake" bales gue, Niall naikin alisnya

"apa perlu gue telpon ini orang?" tanya dia, gue langsung tahan Niall "jangan dulu, takut dia sibuk" kata gue, dia langsung mengurungkan niatnya.

"lo berdua ngapain? malah disini, nanti kena lo sama Zayn" kata Harry sambil makan es kelapa "yee gue kan cuma ngobrol biasa, kayak temen sama temen gitu. Sirik aja lo Har, kayak lo gak pernah aja. Gak inget apa..." belum selesai ngomong, Harry langsung nutup mulut Niall. Gue cuma ketawa, sedikit kepo sih.

"shut up Niall.. ga usah buka aib gue juga kali" kata Harry, Niall keliatan pasrah dan cuma ngangguk. Akhirnya Harry lepasin Niall "tangan lo bau amat sih" kata Niall sambil usap mulutnya, Harry pun langsung natap Niall sinis. Dan dia langsung cium tangannya

"sedikit sih baunya.." kata Harry pelan, gue pun langsung ketawa gak habisnya. Ini orang dua kok suka amat sih bikin perut gue sakit karena ketawa terus, tiba-tiba dateng Sam dan Zayn. Zayn langsung duduk di sebelah gue, sedangkan Sam di sebelah Harry

"kenapa deh lo pada? terutama lo Amanda, ketawa gak habisnya" kata Sam "kepo banget lo Sam, hahaha" bales gue, Sam natap gue sinis. Dan gue cuma senyum

"yaudah kalo gue gak boleh kepo, santai amanda santai" sambung Sam dengan nada suara cukup tinggi, gue tau sebenernya dia agak kesel sama gue. Gue langsung rangkul duduk di sebelah Sam dan rangkul Sam "cie emosi nih emosi, tadi gue kan ketemu temen SD gue. Terus si Niall minta dikenalin sama dia" kata gue jujur gue Sam

"cewek?" tanya Sam "enggak, dia cowok" jawab Niall, Sam langsung melotot natap Niall "serius apa lo? gila kali" bales Sam sambil pegang jidat Niall

"ya enggak lah, Sam. Dia cewek, yakali gue PDKT sama cowok. Emang gue gay?" sambung Niall "ya abis lo bilang kayak gitu, makanya gue langsung berpikir negatif. Jawab yang beneran dikit makanya" bales Sam yang gak mau kalah dari Niall

"lo berdua berisik amat sih" kata gue sambil lempar kertas ke arah mereka berdua "tau nih Sam, yang mau PDKT siapa. Yang ribet siapa" bales Niall

"kok gue deh Niall?" sambung Sam sambil natap Niall sinis, dan Zayn sama Harry cuma geleng-geleng kepala. Mereka berdua emang rempong banget. Tiba-tiba dateng Louis dan Carlo, mereka langsung gabung bareng kita

"Liam sama Dama mana?" tanya Sam ke Louis dan Dama "Liam? gak sama gue daritadi" jawab Louis, Sam cuma nganggukin kepala

"eh bisa aja mereka sebenernya udah pacaran, cuma malu malu kucing bilang ke kita. Ya gak sih?" kata gue asal, gue curiga soalnya sama sikap mereka. Yang mesra, gak kayak orang biasa.

"bisa jadi tuh" sambung Zayn sambil menjentikan jari "yah jangan dulu dong.. nanti kalo lo semua udah pada pacaran gimana dengan gue?" kata Niall tiba-tiba, gue langsung natap Carlo dan Louis. Dan inget dengan surat yang Kenneth bilang ke gue

"lo masih ada temen kok, tapi sebentar lagi mereka bakal jadian" ucap gue sambil lirik ke arah Lou dan Carlo, mereka saling tatap-tatapan. Sedangkan gue cuma senyum sambil kedipin mata "eh enggak, aku sama Louis cuma temen biasa kok" kata Carlo sedikit mengelak, gue tau kok dia suka sama Louis. GUe juga tau Louis suka sama Carlo

"bener kata Carlo, bener banget" sambung Louis "luar kan bisa aja cuma temen, tapi kalo hati? gak bisa dibohongin Louis sayang" kata Harry, gue langsung natap Harry aneh. Apa katanya tadi? Sayang? OMG..  Louis sama Carlo pun pipinya keliatan merah karena malu-malu "tuh kan tuh.. muka lo berdua merah langsung kan" kata Zayn sambil nunjuk ke arah mereka berdua

"ini bukan karena malu-malu, tapi karena tadi abis ditabok" bales Louis, gue langsung naikin alis. Ditabok? sama siapa? gak mungkin banget kan sama Carlo "ditabok sama siapa?" tanya Hary

"sama setan" jawab Louis, kita semua langsung pasang muka sinis ke arah Louis. Ini apasih, ditabok setan? "yakali dah lo" sambung Sam

Kita pun langsung ngobrol-ngobrol, tanpa Liam dan Dama. Gue gak tau entah kemana menghilangnya dua makhluk ciptaan Tuhan itu, tapi gue rasa mereka lagi asik berduaan. Dan mereka cari tempat yang aman, supaya kita gak ganggu mereka. Cuma Tuhan dan mereka yang tau

"eh Amanda, jangan lupa ya bilangin temen lo" kata Niall "Kania maksud lo?" tanya gue

"nah itu lah! gue gak pentingin soal nama, yang penting PDKT, cinta dan jadian" sambung Niall, gue cuma nganggukin kepala. Tiba-tiba ada yang bbm gue, gue langsung buka bb gue. Dan ternyata itu dari Kania

*LAYAR BB*

Kania : amanda, masa ada org yg ngeinvite gue. Tapi namanya Niall Horan Real
Amanda : serius? itu emang Niall sob
Kania : haaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah? serius lo?? Niall ? ah bohong kali lo Man
Amanda : yah serius deh, coba aja lo bbm dia
Kania : gengsi Man.. hahaha biar dia dulu yang bbm gue ._.v
Amanda : gak usah gengsi mah kalo sama artis :Pv
Kania : iya sih-_- yaudah nanti gue coba bbm lah, kalo fake gue delcont langsung
Amanda : sip babeeeez :*
Kania : oke.. makasih yaa Amanda ku ;)

Dan gue cuma senyum-senyum gak jelas bbm sama Kania, Niall langsung berkepo ria "ngapain dah lo? ngomongin gue yak?" tanya Niall

"pede banget lo.. pengen banget gue omongin, hahaha" sambung gue "ya lagian senyum senyum gak jelas" sambung Niall

"emang gak boleh apa?" tanya gue ke Niall "kalo ngomongin gue ganteng, cute, baik, rajin menabung, rajin beribadah, dan tidak sombong" jawab Niall sambil pasang senyum manisnya

TO BE CONTINOUS

Jumat, 03 Agustus 2012

#1DLS "you make my heart race" PART 30

Setelah cukup berbincang-bincang, kita berencana buat ke cafe. Tapi gue sama Zayn cuma duduk dan nunggu mereka karena kita berdua puasa

"sorry ya guys" kata Sam, gue cuma ngangguk sambil senyum. Gue menghargai mereka yang gak puasa, Zayn pun ngajak gue buat jalan ke super market di sekitar cafe. Dan dengan berani, gue mengiyakan jawaban Zayn. Walaupun resiko yang gue terima nantinya bakal besar, mungkin gue akan dibully atau sebagainya

"ga usah takut, gue bakal jagain lo" kata Zayn sambil gandeng tangan gue, dan gue cuma nunduk. Gue bisa denger banyak orang yang kaget ngeliat Zayn "Zayn.. gue takut" kata gue sambil kepala tetep nunduk "gak apa Amanda" bales Zayn, gue pun mencoba buat angkat kepala gue. Banyak orang yang natap gue sinis, dan gue cuma bisa bales tatapan mereka dengan senyuman. Supaya mereka bisa terima gue nantinya

"beli makanan buat buka puasa, gimana?" tanya Zayn "boleh, mau beli apa?" bales gue, Zayn pun memikir beberapa menit "apa gitu.. gue juga bingung" jawab Zayn

Dan akhirnya Zayn bawa gue ke tempat daging dan sayuran, dan dia ambil beberapa potong ayam. Ya ayam adalah makanan favorite Zayn, bahkan dia bilang dia gak bisa hidup tanpa ayam. He's really the chicken holic boy..

"ayam mulu" protes gue sedikit ke Zayn, dia cuma senyum sambil naruh ayam itu di troli yang kita bawa tadi "namanya juga chicken holic" bales Zayn.. Gue pun langsung dorong troli ke tempat minyak dan bumbu dapur, gue ambil beberapa bumbu dapur buat mengolah ayam nantinya

Tiba-tiba, gue denger orang manggil gue "Amanda!" spontan gue langsung noleh dan liat orang lagi melambaikan tangannya ke gue, awalnya gue heran dan gak kenal siapa orang itu. Tapi pas dia lari dan peluk gue, gue tau. Dia Kania, temen gue waktu SD. Zayn langsung heran liat orang yang peluk gue, Kania langsung lepasin pelukannya

"amanda.. lo amanda kan?" tanya Kania sangking gak percayanya "iya, lo Kania bukan?" gue balik bertanya, dia cuma nganggukin kepalanya. Dia pun langsung peluk gue lagi, dan bales pelukan dia kali ini.

"serius ini lo, amanda? lo kenapa bisa ada disini?" tanya dia lagi, gue pun cuma nganggukin kepala. Tiba-tiba Zayn langsung gabung "dia siapa, amanda?" tanya Zayn, Kania langsung noleh dan liat Zayn. Dia kaget dan langsung diem diri sambil mulut setengah kebuka "Za.. Za.. Zayn?" kata Kania gak percaya, Zayn cuma nganggukin kepalanya

"kenapa bisa ada disini?" tanya Kania gak percaya "gue nemenin dia" jawab Zayn sambil nunjuk ke arah gue, sontak Kania langsung melotot gak percaya

"Amanda? lo kenal sama Amanda?" tanya Kania lagi, gue pun cuma bisa berdiem diri dan gak tau apa yang harus gue perbuat. Akhirnya gue bawa Kania ke tempat yang cukup sepi, sedangkan Zayn bayar belanjaan di kasir

"lo harus janji dulu sama gue, gue mau cerita sesuatu yang pasti lo gak akan percaya" ucap gue sambil natap mata Kania dalam, tapi gue percaya sih dia bisa jaga rahasia. Soalnya dia temen yang bisa dipercaya waktu SD "oke sip, cerita apaan?" tanya Kania serius

"jadi.. gue itu.. Pacarnya Zayn, oke sip emang kedengerennya gokil atau mungkin lo gak percaya dan anggap gue gila atau semacamnya. Tapi ini real" ucap gue panjang lebar, tiba-tiba Kania senyum dan langsung peluk gue. Gue pun langsung kebingungan, sebenernya anak ini kenapa sih. Sikapnya suka aneh dan gak jelas

"Amanda.. selamat girl! gue percaya kok, soalnya Zayn yang udah membuktikan semuanya" bales Kania terus lepasin pelukan gue, gue senyum ke arah kania dan dia bales senyuman gue "gue kira lo gak akan percaya" sambung gue

"karena lo orangnya gak suka bohong, lagi ini kan bulan puasa babe" kata Kania , dan gue cukup lega . Kania emang temen yang pengertian, dan setelah 10 menit kita berbincang-bincang. Kania pamit , karena dia harus ngerjain skripsinya. Dan pertemuan yang amat singkat itu gak akan gue lupain, oh iya gue juga gak lupa minta nomor telpon / pin Kania.

Gue langsung jalan ke arah kasir, tapi gue gak liat ada Zayn yang lagi antri. Tiba-tiba hp gue bunyi (suara telpon), dan pas gue liat layar. Itu dari Zayn, gue langsung angkat telpon itu

"hallo.." ucap gue pelan

"gue di cafe, gak aman disana" kata Zayn, dan gue bisa ngertiin. Di supermarket yang gak sedikit orangnya ini emang gak aman buat Zayn yang seorang artis terkenal

"oke gue kesana" bales gue, gue pun langsung tutup telpon dan jalan ke cafe. Gue liat Zayn lagi duduk dan ngobrol bareng Niall, gue pun langsung bergabung

"hey!" sapa gue ke mereka berdua "abis dari mana lo?" tanya Niall sambil makan makanannya

"tadi gue ketemu temen lama gue, temen SD. Dia dulu di Indonesia, pas lulus SD dia pindah ke London. Dan lo tau apa, bahasa Indonesia dia masih kental" jawab gue panjang lebar "cewek?" tanya Niall lagi

"cewek.. namanya Kania" jawab gue

"cantik gak?" tanya Niall excited, gue langsung naikin alis dan natap Niall dengan ekspresi yang cukup aneh "cantik, kenapa? lo mau?" jawab gue

"nah.. kenalin dong ke gue, siapa tau aja cocok" bales Niall, gue pun langsung geleng-geleng kepala "eh, tapi kalo dia udah punya pacar gimana?" tanya gue ke Niall. Niall pun langsung berhenti makan dan berdiem diri buat beberapa saat

"ya gak usah, yakali gue mau rusak hubungan orang? gak baik kali" jawab Niall, gue cuma senyum. Sejujurnya gue agak kasian sama Niall karena dia belum punya pasangan, hahahaha. sipsip

"eh, tadi kamu ngomong apa sama dia?" tanya Zayn ke gue "aku cerita soal kita, dan dia... "


"dan dia.."


"dan dia.."


"dan dia.."


"dan dia apasih? kepo nih" kata Zayn, gue langsung ketawa liat muka Zayn "dan dia gak mempermasalahkan, bahkan dia excited gitu" jawab gue

"eh tunggu, tadi lo manggil amanda apa? kamu? tumben amat" sambung Niall, gue pun langsung sadar, gue juga tadi panggil dia dengan kamu "sukasuka lah, namanya juga udah pacaran" bales Zayn sambil menjulurkan lidahnya

"lo gitu-gitu, kayaknya sedikit menyinggung gue yak" kata Niall, gue sama Zayn langsung natap ke arah Niall "singgung? apa?" tanya gue

"ituloh namanya juga udah pacaran, jadi gue yang belum pacaran ini gimana nasibnya??" jawab Niall sambil meletakkan kepala dia meja, Zayn pun ikut-ikutan "lo bisa panggil gue dengan aku kamu" bales Zayn dengan mengedipkan mata ke Niall, Niall langsung bangun

"males amat, nanti dikira homo lagi" sambung Niall sambil sedikit menjauhi Zayn, sedangkan gue cuam ketawa liat tingkah mereka berdua yang super duper kocak dan cute.

TO BE CONTINOUS

Kamis, 02 Agustus 2012

#1DLS "you make my heart race" PART 29

"serius?" tanya Harry yang keliatan gak percaya "serius" jawab Sam sambil petik gitarnya pelan, Niall cuma natap Sam karena Sam lebih jago dari dia

"Sam! ajarin gue yang kayak tadi" kata Niall tiba-tiba, Sam langsung berhenti main dan noleh ke arah Niall. Sam naikin alisnya "ajarin yang mana?" tanya Sam

"yang tadi.. yang baru aja lo mainin" jawab Niall , Sam pun langsung deketin Niall dan ajarin Niall. Gue bisa liat muka Harry yang merah karena cemburu "ehem!" kata Harry cukup keras, Sam pun langsung noleh ke arah Harry dan senyum "cuma ajarin kok, lo juga mau?" ucap Sam, akhirnya senyuman Sam yang manis itu bisa meluluhkan Harry. Dia langsung gabung bareng Niall dan Sam

Jam udah nunjukin pukul 10 malam, gue pun pamit ke yang lain buat tidur duluan. Karena gue takut, besoknya gue ketiduran lagi di kelas. Gue langsung hempasin tubuh gue diatas kasur, gue langsung narik selimut dan mulai memejamkan mata.

Gue denger suara alarm gue bunyi, gue langsung bangun dan kebawah. Karena belum ada makanan, gue langsung buat makanan. Sekalian buat sarapan yang lain, selesai buat makanan. Gue langsung ke ruang tv buat makan disitu, gue ambil remote dan setel tv. Ternyata lebih enak makan di ruang tv daripada di ruang makan, gue lebih berasa nyaman dan ngerasa sepi

Selesai sahur, gue shalat subuh dan setelah itu mandi. Gue naik lagi ke atas buat bangunin Sam dan Dama, gue tarik selimut Dama pertama "DAMARIS DANETTA! bangun babe" teriak gue, tapi Dama tetep tidur pules. Gue pun gantian tarik selimut Sam "SAMANTHA PUTRI NATHANIA! bangun!"

Dan ternyata gak susah bangunin Sam, dia langsung bangun "jam berapa, Man?" tanya Sam ke gue dengan keadaan mata setengah kebuka "jam 6 babe, mandi sana" jawab gue sambil beresin selimut Sam. Dia pun langsung keluar, dan gue butuh kerja keras buat bangunin Dama. Gue deketin dia dan langsung peluk dia sambil gangguin dia

"hey Mrs. Payne, bangun yuk.." kata gue pelan, akhirnya dia Dama pun bangun "berisik lo Man!" protes Dama sambil agak menjauh dari gue

"ya gue kan berniat baik, hari ini kan kita kuliah" bales gue, setelah semuanya rapi dan sarapan. Kita langsung berangkat ke kampus, dan entah kenapa suasana kampus lagi rame banget. Banyak anak-anak yang duduk di selasar kampus sambil bawa spanduk, gue coba liat spanduk itu dengan teliti. Dan gue liat tulisan ONE DIRECTION, apa mungkin mereka bakal kesini?

"eh, The Boys mau dateng?" tanya gue ke Dama "lah.. emang lo gak tau? mereka kan emang mau dateng nyonya Malik" jawab Dama, dia keliatan geregetan sama gue. Mungkin dendam karena tadi, dan gue cuma nganggukin kepala. Kita semua langsung ke kelas, gue taruh tas gue. Carlo langsung ngajak gue, Sam dan Dama buat keluar. Tapi gue geleng-geleng kepala, entah kenapa gue lagi badmood. Jadi gue cuma dikelas sambil dengerin lagu, gak lama .. HP gue bunyi, ya itu suara telpon. Gue langsung angkat telpon itu pas tau kalo yang telpon adalah Zayn

"halo?" sapa gue

"hey" bales Zayn

"kenapa?" tanya gue datar "kenapa sih? kayaknya gak bersemangat gitu" jawab Zayn dengan nada suara yang agak pelan

"badmood" jawab gue pelan

"gue mau kesana, ini lagi on the way. Mau ketemuan?" ucap Zayn

"boleh, dimana?" bales gue "tempat yang waktu itu aja" jawab Zayn

"sipsip.. gue tunggu ya" kata gue

"oke, dan jangan lemes dong.. mana Amanda yang gue kenal? hahaha, see ya there!" bales Zayn, dia pun langsung tutup telponnya. Dan gue langsung keluar kelas buat cari Dama dan yang lain, gue liat mereka lagi di kantin sambil minum milkshake

"kenapa sih lo Man?" tanya Dama sambil tepuk bahu gue, gue noleh ke arah Dama "bad mood, entah kenapa.." jawab gue pelan, gue langsung taruh kepala gue dimeja dengan malas-malasan "amanda gak boleh gitu ah, gak asik ah.." kata Sam sambil rangkul gue, gue pun bangun dan cuma senyum tipis.

Dan gak lama, gue denger suara teriakan anak-anak. Gue bisa tebak kalo itu pasti The Boys udah dateng, kita pun langsung ke selasar. Dan bisa liat bener-bener, kayak banjir mahasiswa. Gue bisa liat Zayn disana, tiba-tiba Dama narik tangan gue. Dan kita masuk ke kerumunan orang-orang, gue juga bisa ngerasain kaki gue keinjek dan itu amat sangat sakit. Akhirnya kita pun sampe di kerumunan depan

"nah kalo disini kan enak" kata Dama sambil senyum, gue liat Zayn disana. Dia senyum ke arah gue, dan gue bales senyuman dia. Dan gak lama, mereka mulai bernyanyi. Ya lagu What Makes You Beautiful jadi lagu pertama mereka, lama2 gue pun menikmatinya dan badmood pun menghilang lama kelamaan

Setelah selesai, kita langsung keluar dari kerumunan dan langsung ke ruangan yang waktu itu. Kita nunggu The Boys disitu, gak lama mereka dateng

"ah.. gimana tadi kita? keren kan?" kata Louis yang tiba-tiba langsung duduk disamping Carlo "keren banget!" bales Dama

"masih badmood?" tanya Zayn ke gue, gue noleh ke arah dia "enggak, hehehe. gara-gara lo" jawab gue sambil senyum ke Zayn "nah gitu dong" bales Zayn

Kita pun langsung ngobrol-ngobrol, tiba-tiba dateng Mrs. Pricilla. Dia dateng bawa beberapa buku, dan ternyata itu adalah buku yang kita dan The Boys buat. KIta diminta buat melihatnya sebelum buku itu bener-bener di jual ke semua mahasiswa

"keren bukunya!" kata Niall dengan sangat antusias "siapa dulu yang buat" sambung Harry, keren sih bukunya. Ditambah ada foto kita, sipsip.

TO BE CONTINOUS