Ternyata itu adalah Zayn, kedatangan Zayn jelas membuat
Chelsea terkejut dan tidak tahu harus berbuat apa. Lalu ia mempersilakan Zayn
masuk
“apa aku mengagetkanmu?” tanya Zayn sambil duduk di sofa
“sedikit” jawab Chelsea
Chelsea lalu duduk di sofa, dan mereka tidak berbicara
kurang lebih selama 10 menit. Sampai akhirnya Zayn yang memulai pembicaraan
“jadi kemana kakakmu?”
“di..di..dia sedang kerja” Jawab Chelsea terbata-bata,
melihat sikap Chelsea yang aneh. Zayn hanya tersenyum
“apa kamu bisa bernyanyi?” tanya Zayn lagi
Dan Chelsea hanya mengangggukan kepalanya, ia tidak tahu
bagaimana berhadapan dengan seseorang yang baru ia kenal. Apa lagi Jane tidak
ada di rumah
“mau bernyanyi bersama?” Zayn meminta Chelsea untuk
bernyanyi bersama, terlihat jelas wajah Chelsea berubah menjadi pucat. Ia hanya
berdiam diri saat Zayn menawarkan diri, apa? Bernyanyi bersama? Apakah dia
tidak tau sopan santun? Tanya Chelsea kepada dirinya sendiri
“hey kenapa tidak menjawab?” tanya Zayn
“ah.. tidak, me..me..menyanyi bersama? Tapi suaraku tidak
begitu bagus” jawab Chelsea berbohong
“tidak apa, suaraku juga tidak begitu bagus” balas Zayn
Kini Chelsea hanya bisa menerima pasrah, Chelsea pun
berjalan ke arah piano. Saat ia sudah duduk, ia melihat ke arah Zayn. Ia masih
duduk di sofa sambil menatapnya
“kenapa? Katanya kamu mau bernyanyi bersama” ucap Chelsea
kepada Zayn yang masih menatapnya
“dengan piano?” tanya Zayn
Chelsea hanya menganggukan kepalanya, ya kalian semua tahu.
Alat musik yang bisa Zayn mainkan hanyalah triangle
“kau bisa bermain piano?” tanya Zayn lagi
“iya, memang kamu mau dengan apa? Gitar? Biola? Atau drum?”
ucap Chelsea
Apa? Drum? Gitar? Biola? How cool she is, dia bisa memainkan
semua alat musik itu? ucap Zayn dalam hati, lalu ia menghampiri Chelsea dan
berdiri di samping piano sambil menunjukkan senyumannya yang manis itu
“kamu tau lagu kami? One Direction?” Zayn bertanya lagi
Namun kali ini Chelsea menggelengkan kepalanya, jawaban
Chelsea membuat Zayn terkejut
“oh.. bagaimana dengan...”
Belum sempat Zayn melanjutkan kata-katanya, Chelsea langsung
mengatakan
“White horse dari Taylor Swift, aku suka lagu itu”
“baiklah”
Lalu Chelsea memainkan pianonya, dan mereka berdua langsung
bernyanyi bersama. Sungguh duo performance yang sangat indah, alunan piano yang
dimainkan Chelsea. Dan perpaduan suara tinggi dari Chelsea dan Zayn, Zayn terus
menatap Chelsea yang sedang bermain piano dengan penuh kesungguhan
“And it’s too late for you and your white horse to catch me
now”
Itu adalah lirik terakhir dari white horse yang mereka
nyanyikan, Lalu setelah itu Zayn menghampiri Chelsea dan berkata
“permainan pianomu bagus, mau mengajariku?”
Mendengar ucapan Zayn, Chelsea hanya terdiam menatap Zayn. Ia
tidak tahu harus menjawab apa, ia benar-benar tidak habis pikir. Bagaimana bisa
seseorang yang baru ia kenal tiba-tiba memintanya untuk mengajari bermain
piano? Bukankah itu sangat tidak sopan? Pikirnya
“tapi.. aku tidak tau bisa/tidak” jawab Chelsea
Mendengar jawaban Chelsea, terlihat wajah Zayn yang sedikit
kecewa.
“baiklah” balasnya singkat
Melihat wajah Zayn yang berubah menjadi kecewa, Chelsea
merasa tidak enak hati. Kalau aku mengajarinya apa tidak masalah? Tanyanya,
Chelsea menghela nafas dan...
“oke, aku mau mengajarimu”
Mendengar ucapan Chelsea barusan, wajah Zayn berubah menjadi
gembira lagi.
“terima kasih” ucap Zayn sambil memeluk Chelsea, sementara
Chelsea hanya berdiam diri saat Zayn memeluknya. Sampai akhirnya Zayn tersadar
dan segera meminta maaf
“maaf.. aku tidak bermaksud”
“hahahaha, tidak apa” ucap Chelsea
Tidak terasa, sudah 2 jam Zayn berada di rumah Chelsea untuk
belajar bermain piano. Sebenarnya Chelsea merasa tidak nyaman berada bersama
Zayn yang baru ia kenal, tiba-tiba...
“Siang Chelsea” sapa seseorang yang masuk sambil membawa
banyak peralatan
“kak Jane?” ucap Chelsea sambil menghampiri kakaknya dan
segera membantunya
“terima kasih” kata Jane kepada adiknya yang sudah membantu,
saat Jane melihat ada Zayn di rumah mereka. Jane segera meletakkan peralatannya
dan menghampiri Zayn, seketika ia teriak histeris dan memeluk Zayn
“Zayn??”
Zayn hanya terdiam sambil tersenyum sedikit
“bagaimana kamu bisa ada disini?” tanya Jane sambil
melepaskan pelukannya
“aku.. aku, meminta dia.. maksudku Chelsea untuk mengajariku
bermain piano” jawab Zayn jujur
Mendengar jawaban Zayn, Jane memandangi adiknya. Chelsea hanya
menggelengkan kepalanya, bagaimana bisa Zayn berada di rumah? Apa mungkin
sebenarnya Chelsea sudah tau mengenai One Direction? Tapi ia berbohong? Tanya Jane
dalam hati
“Lalu kamu tidak membuatkannya minum?” tanya Jane kepada
Chelsea yang masih berdiri membawa peralatannya
“tidak” jawab Chelsea singkat sambil menggelengkan kepalanya
Lalu tanpa basa-basi Jane menuju ke dapur untuk membuatkan
Zayn minuman, bagaimana bisa Chelsea membiarkan Zayn berada di rumahnya selama
2 jam dan tidak disuguhi minuman?
“ini untukmu” ucap Jane sambil meletakkan minuman untuk Zayn
di meja
“terima kasih” balas Zayn sambil memamerkan senyumannya yang
mematikan itu
Mereka pun berbincang-bincang cukup lama, sehingga membuat
Chelsea merasa bosan. Dia hanya memperhatikan keduanya sambil bermain
handphone, Chelsea pun segera ke ruang tv untuk menonton. Andaikan One Republic
yang datang dan bukan Zayn, mungkin keadaan tidak akan seperti ini. Pikir Chelsea
Tidak ada komentar:
Posting Komentar