Hari ini adalah hari dimana Chelsea akan tamat dari
sekolahnya, ia merasa sangat senang. Ia juga mendapatkan penghargaan sebagai
MURID TELADAN
“aku sangat senang kak” ucap Chelsea kepada Jane yang sedang
mengemudikan mobil
“itu berkat usaha dan kerja keras kamu” balas Jane sambil
mengelus-elus rambut Chelsea
Akhirnya beban sebagai seorang murid sudah ia laksanakan,
dan ia bertekad untuk tidak melanjutkan ke universitas. Karena ia tahu, ia akan
mendapatkan beban yang lebih berat disana.
Sesampainya di rumah, Chelsea langsung pergi ke kamarnya dan
mengambil gitarnya yang sudah rusak. Ia memeluk gitar itu, gitar pemberian dari
ibunya. Ia berniat untuk membetulkan gitarnya itu, tapi takut nada yang
dikeluarkan tidak sama seperti dulu
“Chelsea, kamu makan siang dulu” ucap Jane dari luar kamar,
Chelsea beranjak dari tempatnya dan segera menuju ke ruang makan. Dilihatnya,
sup dan ayam goreng. Chelsea segera duduk dan mulai makan
“setelah ini, kamu mau melanjutkan kemana?” tanya Jane
sambil memakan makananya
“aku... tidak akan melanjutkan, kak” jawab Chelsea pelan
“loh memang kenapa?” tanya Jane lagi
Chelsea tidak menjawab dan hanya berdiam diri, ia menatap
Jane. Jane pun kebingungan, Chelsea tidak tahu harus menjawab apa, ia sungguh
bingung.
“tidak apa, aku lebih baik mendirikan sanggar musik” jawab
Chelsea asal
Jane bingung mendengar jawaban Chelsea dan menatapnya dengan
penuh tanya, sanggar musik? Untuk apa? Buang-buang waktu saja, bukankah lebih
baik menjadi seorang musisi? Itu jauh lebih keren dan amazing ucap Jane dalam
hati
Sudah setahun Chelsea berada di UK, sekarang dia sudah hafal
jalan-jalan di kota London. Jadi ia tidak perlu lagi merepotkan Jane untuk
mengantarkannya pergi berjalan-jalan, kehidupannya di UK berubah 100%. Dulu waktu
ia di Surabaya, siang hari ia bisa menghabiskan waktu bersama sahabatnya,
Kirana. Bahkan di UK, Chelsea belum mempunyai teman yang bisa mengerti tentang dirinya.
“pak, aku pesan 1 moccacino ya” ucap Chelsea kepada penjual
kopi
Semenjak di UK, Chelsea memang sering pergi ke kedai kopi. Namun
tidak setiap hari, biasanya seminggu sekali untuk melepaskan penatnya. Kedai kopi
itu tidak hanya menjual kopi, namun juga teh hangat, jus dan air mineral. Kecintaanya
akan kopi diturunkan oleh ayahnya, yang seorang pengusaha properti. Karena dulu
ayah Chelsea harus bekerja lembur, bahkan pernah sampai tidak pulang selama 3
hari
“terima kasih” ucap Chelsea saat kopi moccacino yang ia
pesan sudah datang, ia meminum kopi itu. cuaca di Uk memang sedang dingin,
bukan karena musim dingin. Tiba-tiba seseorang duduk di sampingnya , Chelsea
menoleh dan saat ia melihatnya. Itu adalah Zayn dan Harry, namun Chelsea
berpura-pura tidak melihat mereka dan membuang pandangan ke sudut lain. Awalnya
Zayn dan Harry tidak mengenali Chelsea, namun setelah Zayn memperhatikan
benar-benar baru mereka menyadarinya
“kamu juga suka kesini, Chelsea?” tanya Zayn sambil menepuk
bahu Chelsea, Chelsea terkejut dan menoleh
“iya” jawab Chelsea singkat
“kedai kopi disini memang terkenal” balas Harry
Chelsea hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya, melihat
senyuman Chelsea yang manis itu. zayn pun terpesona dan hanya terdiam, rasanya
ia ingin memeluk Chelsea dan berkata “aku suka kamu” . namun dia tahu bahwa
Chelsea adalah gadis yang tidak mudah ditaklukkan
“oh iya, sudah setahun kita bertetangga. Tapi aku belum tau
asal kamu sebenarnya darimana?” tanya Zayn tiba-tiba
“aku dari Indonesia, kakak pindah kesini untuk bekerja”
jawab Chelsea jelas
“suaramu bagus, waktu itu tidak sengaja kita mendengar kamu
sedang bernyanyi dengan gitar acoustic. Dan itu keren! Kamu bisa bermain gitar,
mau mengajariku?” ucap Harry
Mendengar ucapan Harry, Chelsea hanya terdiam. Kemudian berpikir
mengajari ya? Baiklah
“ok aku akan mengajarimu, mumpung aku juga sudah
menyelesaikan sekolahku” jawab Chelsea
“suka musik dari kapan?” tanya Zayn
“sejak umurku 5 tahun, musik merupakan bagian dari hidupku. Tanpa
musik seperti tidak ada kehidupan yang berarti” jawab Chelsea
Zayn dan Harry hanya menganggukan kepalanya, mereka sungguh
terpesona dengan wajah Chelsea yang cantik dan polos dan juga bakatnya dalam
bermain musik dan bernyanyi
“kenapa tidak menjadi musisi?” tanya Harry
“tidak tertarik, aku lebih tertarik mendirikan sebuah
sanggar musik” jawab Chelsea
Keinginannya sejak kecil memang mendirikan sebuah sanggar
musik, mengajari anak-anak bermain musik dan bernyanyi. Mengingatkannya pada
mendiang ibunya, yang semasa hidupnya sering membantu Chelsea dalam memainkan
alat musik dan bernyanyi. Seperti berada di surga, musik memang bagian dari
hidupnya, tanpa musik mungkin hidupnya tidak berarti apa-apa
“itu keren!” balas Harry
“kalau begitu aku bisa mendaftarkan diri, karena alat musik
yang bisa aku mainkan hanya triangle” ucap Zayn
“bisa” balas Chelsea
Mereka bertiga kemudian sedikit berbincang-bincang selama
kurang lebih 1 jam
TO BE CONTINOUS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar