Selasa, 26 Juni 2012

#ZLS "Let Me Know About You" PART 7


Hari ini adalah hari dimana Chelsea akan tamat dari sekolahnya, ia merasa sangat senang. Ia juga mendapatkan penghargaan sebagai MURID TELADAN

“aku sangat senang kak” ucap Chelsea kepada Jane yang sedang mengemudikan mobil

“itu berkat usaha dan kerja keras kamu” balas Jane sambil mengelus-elus rambut Chelsea

Akhirnya beban sebagai seorang murid sudah ia laksanakan, dan ia bertekad untuk tidak melanjutkan ke universitas. Karena ia tahu, ia akan mendapatkan beban yang lebih berat disana.

Sesampainya di rumah, Chelsea langsung pergi ke kamarnya dan mengambil gitarnya yang sudah rusak. Ia memeluk gitar itu, gitar pemberian dari ibunya. Ia berniat untuk membetulkan gitarnya itu, tapi takut nada yang dikeluarkan tidak sama seperti dulu

“Chelsea, kamu makan siang dulu” ucap Jane dari luar kamar, Chelsea beranjak dari tempatnya dan segera menuju ke ruang makan. Dilihatnya, sup dan ayam goreng. Chelsea segera duduk dan mulai makan

“setelah ini, kamu mau melanjutkan kemana?” tanya Jane sambil memakan makananya

“aku... tidak akan melanjutkan, kak” jawab Chelsea pelan

“loh memang kenapa?” tanya Jane lagi

Chelsea tidak menjawab dan hanya berdiam diri, ia menatap Jane. Jane pun kebingungan, Chelsea tidak tahu harus menjawab apa, ia sungguh bingung.

“tidak apa, aku lebih baik mendirikan sanggar musik” jawab Chelsea asal

Jane bingung mendengar jawaban Chelsea dan menatapnya dengan penuh tanya, sanggar musik? Untuk apa? Buang-buang waktu saja, bukankah lebih baik menjadi seorang musisi? Itu jauh lebih keren dan amazing ucap Jane dalam hati

Sudah setahun Chelsea berada di UK, sekarang dia sudah hafal jalan-jalan di kota London. Jadi ia tidak perlu lagi merepotkan Jane untuk mengantarkannya pergi berjalan-jalan, kehidupannya di UK berubah 100%. Dulu waktu ia di Surabaya, siang hari ia bisa menghabiskan waktu bersama sahabatnya, Kirana. Bahkan di UK, Chelsea belum mempunyai teman yang bisa mengerti tentang dirinya.

“pak, aku pesan 1 moccacino ya” ucap Chelsea kepada penjual kopi

Semenjak di UK, Chelsea memang sering pergi ke kedai kopi. Namun tidak setiap hari, biasanya seminggu sekali untuk melepaskan penatnya. Kedai kopi itu tidak hanya menjual kopi, namun juga teh hangat, jus dan air mineral. Kecintaanya akan kopi diturunkan oleh ayahnya, yang seorang pengusaha properti. Karena dulu ayah Chelsea harus bekerja lembur, bahkan pernah sampai tidak pulang selama 3 hari

“terima kasih” ucap Chelsea saat kopi moccacino yang ia pesan sudah datang, ia meminum kopi itu. cuaca di Uk memang sedang dingin, bukan karena musim dingin. Tiba-tiba seseorang duduk di sampingnya , Chelsea menoleh dan saat ia melihatnya. Itu adalah Zayn dan Harry, namun Chelsea berpura-pura tidak melihat mereka dan membuang pandangan ke sudut lain. Awalnya Zayn dan Harry tidak mengenali Chelsea, namun setelah Zayn memperhatikan benar-benar baru mereka menyadarinya

“kamu juga suka kesini, Chelsea?” tanya Zayn sambil menepuk bahu Chelsea, Chelsea terkejut dan menoleh

“iya” jawab Chelsea singkat

“kedai kopi disini memang terkenal” balas Harry

Chelsea hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya, melihat senyuman Chelsea yang manis itu. zayn pun terpesona dan hanya terdiam, rasanya ia ingin memeluk Chelsea dan berkata “aku suka kamu” . namun dia tahu bahwa Chelsea adalah gadis yang tidak mudah ditaklukkan

“oh iya, sudah setahun kita bertetangga. Tapi aku belum tau asal kamu sebenarnya darimana?” tanya Zayn tiba-tiba

“aku dari Indonesia, kakak pindah kesini untuk bekerja” jawab Chelsea jelas

“suaramu bagus, waktu itu tidak sengaja kita mendengar kamu sedang bernyanyi dengan gitar acoustic. Dan itu keren! Kamu bisa bermain gitar, mau mengajariku?” ucap Harry

Mendengar ucapan Harry, Chelsea hanya terdiam. Kemudian berpikir mengajari ya? Baiklah

“ok aku akan mengajarimu, mumpung aku juga sudah menyelesaikan sekolahku” jawab Chelsea

“suka musik dari kapan?” tanya Zayn

“sejak umurku 5 tahun, musik merupakan bagian dari hidupku. Tanpa musik seperti tidak ada kehidupan yang berarti” jawab Chelsea

Zayn dan Harry hanya menganggukan kepalanya, mereka sungguh terpesona dengan wajah Chelsea yang cantik dan polos dan juga bakatnya dalam bermain musik dan bernyanyi

“kenapa tidak menjadi musisi?” tanya Harry

“tidak tertarik, aku lebih tertarik mendirikan sebuah sanggar musik” jawab Chelsea

Keinginannya sejak kecil memang mendirikan sebuah sanggar musik, mengajari anak-anak bermain musik dan bernyanyi. Mengingatkannya pada mendiang ibunya, yang semasa hidupnya sering membantu Chelsea dalam memainkan alat musik dan bernyanyi. Seperti berada di surga, musik memang bagian dari hidupnya, tanpa musik mungkin hidupnya tidak berarti apa-apa

“itu keren!” balas Harry

“kalau begitu aku bisa mendaftarkan diri, karena alat musik yang bisa aku mainkan hanya triangle” ucap Zayn

“bisa” balas Chelsea

Mereka bertiga kemudian sedikit berbincang-bincang selama kurang lebih 1 jam

TO BE CONTINOUS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar