Sabtu, 14 Juli 2012

#1DLS "you make my heart race" PART 11

Denger pertanyaan Dama, gue jadi inget kak Rio. Dia gak dukung gue buat ke Inggris, dan setiap gue kirim pesan ke dia lewat facebook atau gue mention dia. Dia gak pernah bales, mungkin dia udah benci sama gue. Tapi jujur, kak Rio juga gak bisa ngelarang gue.

"Amanda! jangan bengong" kata Dama sambil senggol tangan gue, gue sadar "gue... gue jadi inget kak Rio" ucap gue, Dama dan Sam natap ke gue. Mereka berdua tiba-tiba menghampiri gue dan peluk gue

"kak Rio pasti dukung lo kok" ucap Sam, tapi gue gak yakin dia akan dukung gue. Karena sebelum gue ke Inggris aja, dia ngelarang gue. Dan bilang Inggris itu kejam, dan saat dia bilang kayak gitu. Gue gak tau maksudnya dia apa

"ok sekarang kita tidur aja, percaya aja Amanda. Orang tua lo aja dukung, masa kakak lo enggak? mungkin dia belum siap aja lo tinggal" kata Dama sambil tarik selimutnya, gue nganggukin kepala dan berusaha memahami ucapan Dama. Mungkin kata Dama bener, kak Rio belum siap gue tinggal.

Kita pun langsung tidur, AC yang nyala malam itu. Kerasa dingin banget, lebih dingin dari biasanya. Gue pun narik selimut sampai ke kepala

Paginya gue bangun dan gue liat Sam gak ada, cuma ada Dama. Mungkin Sam udah bangun, dan jam menunjukan pukul 8 pagi. Gue jalan ke bawah, dan liat Om Yudis yang lagi minum kopi sama Auntie Sara yang lagi masak bareng Sam dan Carlo

"pagi Om" sapa gue ke Om Yudis "hey pagi juga Amanda" balas Om Yudis, gue menghampiri Auntie Sara yang lagi sibuk masak

"pagi juga Auntie" sapa gue "pagi babe" balas Autie Sara sambil senyum ke gue, Sam dan Carlo lagi sibuk potong-potong sayuran kayak wortel, bayam sama labu

"tumben bangunnya cepet" kata Sam, gue natap sama sinis. Tumben kata dia? yang kemarin dia anggap apa gue bangun jam 6? "kok tumben Dama belum bangun?" tanya Sam, gue cuma angkat bahu gue. Gue pun gabung mereka buat potong wortel yang masih cukup banyak

Setelah makanan bener-bener matang, gue ke atas buat bangunin Kenneth. Sedangkan Sam, bangunin Dama. Gue cukup kapok bangunin Dama. Karena masalah yang kemarin itu, jadi gue minta Sam buat bangunin Dama

"Kenneth.. bangun yuk, kita sarapan" kata gue pelan sambil mengusap pipi Kenneth, Kenneth buka matanya yang. Dia senyum ke gue "kakak gendong ya" ucap gue lagi sambil bangunin Kenneth dan gendong dia, di umurnya yang 10 tahun. Kenneth termasuk anak yang punya baby face

Kita pun langsung sarapan, selesai sarapan. Masing-masing dari kita mandi satu-satu, dan rencananya kita mau pergi belanjaan bumbu dapur dan makanan buat makan siang dan malam. Dama, Sam dan Carlo yang pergi belanja. Sementara gue di rumah bantu Auntie Sara buat beres-beres

"kak, selesai beres-beres temenin Kenneth ke kak Louis ya" ucap Kenneth yang ada disamping gue "iya, tunggu kakak selesai beresin kasur ya" balas gue, kayaknya Kenneth gak bisa sehari tanpa ngeliat Louis. Dan selesai beres-beres kamar, gue nemenin Kenneth buat ketemu Louis. Gue ketuk pintu markas mereka, tapi gak ada jawaban. Mungkin mereka udah pulang pikir gue


"kok gak ada yang bukain kak?" tanya Kenneth yang ada disamping gue, gue angkat bahu "ya udah kita nunggu disini aja" sambung Kenneth sambil duduk di kursi yang ada, gue pun langsung duduk di samping Kenneth. Hampir setengah jam kita nunggu, tapi mereka gak dateng juga. Kenneth juga udah bosen, dia minta balik ke rumah. Pas gue mau buka gerbang


"Kenneth!" ada orang panggil nama Kenneth, gue sama Kenneth spontan nengok ke arah suara itu. Dan liat Louis lagi melambaikan tangan, Kenneth lari ke arah Louis "kakak!" kata Kenneth sambil peluk Louis, gue liat ada Zayn sama Liam juga disana. Gue senyum ke arah Zayn


"kakak kemana? tadi Kenneth sama kak Amanda udah nunggu lama banget, sampe aku bosen" kata Kenneth polos sambil duduk dipangkuan Louis "maaf ya, tadi aku ada urusan sebentar" jawab Louis, Louis tiba-tiba nengok ke arah gue "Amanda, Kenneth mau gue ajak masuk. Lo mau ikut gak?" kata Louis, gue pun langsung nganggukin kepala. Entah kenapa gue bisa lakuin ini, rasanya gue mau liat Zayn


"yang lain kemana?" tanya Zayn ke gue "mereka belanja makanan" jawab gue, Louis sibuk main sama Kenneth. Sedangkan gue duduk berdua bareng Zayn di ruang tamu, cukup deg-degan gue sebenernya. Tapi mau apa lagi, Liam lagi di dapur buatin minuman.


"jadi Om Yudis itu siapa lo?" tanya Zayn lagi "dia.. adik dari bokap gue" jawab gue pelan, Zayn cuma nganggukin kepala. Harusnya tadi gue berpikir sebelum gue kesini, akhirnya gue juga cuma saling diem-diem sama Zayn. Gue gak berani bertanya, dan Untungnya dateng Liam bawa 5 gelas minuman


"minum dulu Amanda" ucap Liam sambil naruh gelas di meja, dia pun ikut gabung sama gue & Zayn. Gue sedikit lebih tenang, gue langsung minum minumannya. Tiba-tiba dateng Kenneth sama Louis "kak, aku juga mau minum" kata Kenneth ke gue, gue pun langsung kasih 1 gelas yang ada di meja ke Kenneth. 


"kok Kenneth bisa akrab sama lo?" tanya Louis tiba-tiba, gue naikin alis gue "gak tau, gue bersikap apa adanya gue ke anak-anak kecil kayak Kenneth" jawab gue datar, Louis cuma nganggukin kepalanya. Gue juga gak tau kenapa gue bisa akrab sama Kenneth

TO BE CONTINOUS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar