Kita pun langsung ngobrol-ngobrol, dan akhirnya Zayn duduk juga sama gue. Gue bisa liat Dama akrab sama Liam, dan Sam yang amat sangat akrab sama Harry. Dan gue, yang cuma berdiam diri sama Zayn. Entah apa yang mau gue ucapin
"gue mau nanya deh, kalian bertiga disini liburan atau apa?" tanya Louis tiba-tiba, kita bertiga saling tatap-tatapan. Sam dan Dama gak mau jawab, akhirnya gue yang jawab "awalnya, kita mau liburan. Setelah liburan disini cukup, kita mau cari universitas disini, tapi karena belum ada kesiapan yang matang.. ya gitu deh" jawab gue dengan cukup jelas (menurut gue), Louis angkat alisnya setelah denger jawaban gue. Tiba-tiba dia nunjuk ke arah gue dengan Pocky Stick yang lagi dia makan
"lo kapan mau siap kalo gak pernah coba!" kata Louis, gue natap ke arah Sam. Tapi dia malah buang muka "karena ijazah kita masih ada di Indonesia, dan kita juga nunggu Carlo. Soalnya kita gak tau universitas yang ada disini letaknya dimana" kata Dama tiba-tiba, denger ucapan Dama. Louis cuma nganggukin kepala, dan gue bisa bernafas lega.
"eh! lo berdua kok cuma diem sih?" tanya Harry ke gue dan Zayn, gue sama Zayn cuma bisa saling tatap-tatapan. Dan akhirnya Zayn senyum terus bilang "ya lo tau kan gue cowok pemalu" jawab Zayn, denger kata-kata Zayn gue cuma ketawa. Pas gue sadar, mereka ternyata liat ke arah gue termasuk Zayn. Zayn angkat alisnya, dan gue nutup mulut gue. Gue amat sangat gak enak hati sama Zayn! ASDF
"gue juga pemalu kok" sambung gue "malu? darimana? lo sih malu-maluin!" sambung Dama sambil ketawa lebar, gue lempar secuil snack ke arah dia. Zayn cuma ketawa kecil, tapi gue seneng bisa denger Zayn ketawa.
"nah berarti lo cocok tuh sama Zayn!" sambung Niall sambil makan snacknya, gue sama Zayn cuma diem pas denger kata-kata Niall. APA TADI KATANYA? COCOK? okesip, gue cukup seneng. Tapi gue gak tau gimana dengan Zayn, mungkin sekarang di dalam pikirannya. Dia ngerasa gak nyaman duduk di sebelah gue
"bener kata Niall!" sambung Liam tiba-tiba, dan tiba-tiba Sam ketawa. Entah karena apa, gue khawatir kegilaan dia kambuh "kenapa sih?" tanya gue sambil pegang dahinya, dia nepis tangan gue
"ekspresi muka lo! ga santai banget AMANDA!" jawab Sam sambil terus ketawa, gue cuma bisa pasang wajah datar plus sinis. Entah apa yang lucu dari ekspresi gue, Sam emang rada-rada gila. Hal yang sepele aja bisa dianggap konyol, gue sebagai sahabat sih sabar aja. UNTUNG DIA SAHABAT GUE! kalo enggak...
"lo gak sakit kan?" tanya Harry tiba-tiba ke Sam, Sam berhenti ketawa dan natap Harry. Sam senyum ke Harry "enggak, tapi beginilah gue" jawab Sam
Setelah cukup lama ngobrol yang gak jelas menurut gue, kita (gue, Dama dan Sam) langsung masuk ke dalam rumah. Sedangkan The Boys pulang ke rumah mereka, kata Harry mereka gak nginep di basecamp. Jam juga udah menunjukan pukul 3 sore
"kok Carlo belum pulang ya?" tanya gue ke Sam dan Dama, mereka cuma angkat bahu. Gue geletakin badan di atas kasur, gue natap langit-langit kamar. Di sisi lain, gue kangen mama sama papa. Dan kak Rio juga, coba mereka bisa ikut gue kesini. Dan ketemu The Boys waktu pertama kali, mengubah hidup gue. Rasanya gue mau tetep berada disini!
"eeeh, kenapa sih lo kalo sama Zayn itu cuma dieeeem aja?" tanya Dama "gue gak tau" jawab gue datar, Dama cuma natap gue ketus. Tiba-tiba Sam dateng dan gabung sama kita, dia rangkul gue
"gimana kalo kita comblangin mereka?" ucap Sam tiba-tiba, spontan gue langsung lepasin rangkulan si Sam. apa? COMBLANGIN? ASDF.. gue paling gak suka itu, karena gue mau kita jadian tanpa adanya perantara
"bisa sih, tapi masalahnya.. Gue sama Liam aja belum jadian!" balas Dama ketus "eh iya sih, gue sama Harry juga belum" sambung Sam sambil duduk lemas di kasur, gue bisa liat wajah Dama dan Sam yang sama-sama berubah ketus.
"nah jadi mending ga usah, biar waktu aja yang nentuin" sambung gue, Sam dan Dama cuma nganggukin kepala. Gue juga udah tenang, lagi-lagi Dama menyelamatkan gue. JUJUR, dicomblangin itu gak enak. Ini gue pernah pengalaman, waktu temen sekomplek rumah gue comblangin gue. Akhirnya juga gue yang dapet pahitnya
"gue bingung deh sama Liam, kenapa dia gak nembak gue ya?" tanya Dama tiba-tiba, kita semua hening dan cuma natap Dama
"kenapa natap gue kayak gitu?" tanya Dama lagi, kita cuma geleng-geleng kepala. Tapi ada benernya juga sih kata Dama, kenapa Liam gak tembak dia? menurut gue Liam suka sama Dama, keliatan dari sikap dan matanya. Gak bisa berbohong, Harry juga.. Sebenernya gue tau dia suka sama Sam, gerak geriknya. Inget pas main monopoli, dia antusias banget buat cium pipi Sam. Biasanya penyanyi terkenal gak akan segitunya, dan Louis.. jujur, gue rasa dia suka sama Carlo. Bisa diliat dari kasih sayang dia ke Kenneth, dia berusaha buat jadi CALON KAKAK IPAR yang baik buat Kenneth. Karena setiap ketemu Carlo, Louis selalu pasang wajah senang dan gembira
"eh kok Carlo belum pulang ya?" tanya Sam tiba-tiba, dia ngulang pertanyaan gue yang tadi "kan gue udah bilang tadi, mereka pergi lama aja" jawab gue
TO BE CONTINOUS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar