Senin, 09 Juli 2012

#ZLS "Let Me Know About You" PART 18

Sudah 5 bulan Chelsea hidup melawan kankernya, kulitnya semakin pucat. Tapi ia merasa dirinya sehat, ia tidak mau merasakan sakit yang ia alami. Walau terkadang kepalanya sering sakit, dan ia harus dilarikan ke rumah sakit. Zayn pun sangat setia kepada Chelsea, ia tidak akan meninggalkan Chelsea sampai ia benar-benar sembuh.

"kenapa kamu masih mau denganku?" tanya Chelsea kepada Zayn yang sedang belajar bermain gitar, Zayn berhenti memainkan gitar dan menatap Chelsea

"kenapa bertanya seperti itu? orang-orang pun tau kamu itu baik, cantik dan luar biasa. Itulah yang membuat aku masih kagum denganmu, bahkan akan terus mengagumimu" jawab Zayn, Chelsea tersenyum lebar. Chelsea senang karena Zayn selalu perhatian padanya, tidak mengenal Chelsea yang sakit-sakitan atau Chelsea yang sehat.

Pernah Chelsea pingsan untuk kelima kalinya karena kepalanya yang terasa sakit, dan pada saat itu adalah keadaan terburuk Chelsea. Dokter memvonis umurnya tidak akan lama (sekitar 10 hari), namun Tuhan menjanjikan yang lebih indah. Setelah melewati 10 hari, Chelsea tetap sehat.

"kak, apa aku bisa sembuh?" tanya Chelsea kepada Jane "tentu bisa, kamu harus kuat" jawab Jane berbohong, ia tau kanker yang dialami Chelsea tidak bisa disembuhkan. Itu sangat mustahil, jika bisa. Itu adalah mukjizat

"aku tidak sabar ingin sembuh, aku lelah harus merasakan sakit yang ada di otakku. Aku lelah untuk pergi ke rumah sakit, aku lelah memakai topi. Dan aku tidak mau berpisah dengan kakak" ucap Chelsea lagi, kata-kata terakhir Chelsea membuat Jane amat sangat sakit. Tidak mau berpisah dengan kakak, Jane menahan air matanya yang hendak keluar. Lalu dia merangkul Chelsea

"kamu akan selalu bersamaku, dan kamu akan sembuh. Jangan khawatir" balas Jane sambil mengelus pipi Chelsea, Chelsea tersenyum

Siang itu rencananya, Chelsea akan ikut bersama dengan Zayn, Niall dan Harry bermain golf. Namun Chelsea tidak ikut bermain, ia takut ia akan pingsan. Karena ia menyadari keadaannya yang sekarang

"kamu benar tidak mau bermain?" tanya Niall, Chelsea hanya menganggukan kepalanya.

Setelah selesai bermain Zayn langsung menghampiri Chelsea, Chelsea memberikan minuman kepada Zayn.

"terima kasih" ucap Zayn "sama-sama" balas Chelsea, kemudian Zayn duduk disebelah Chelsea. Zayn ingin menemani Chelsea dan membiarkan Niall dan Harry bermain golf berdua, melihat senyuman Chelsea yang amat manis itu. Zayn merasa hatinya tenang, walau sebenarnya dia juga merasakan ketakutan di dalam hatinya.

"aku senang bisa menjadi milikmu, dan kamu menjadi milikku" ucap Zayn tiba-tiba, Chelsea menoleh ke arah Zayn "aku juga, kita bisa berbagi cerita" balas Chelsea lalu memegang tangan Zayn erat, Zayn membalasnya dengan memegang lebih erat. Sejujurnya ia takut kehilangan Chelsea, ia tidak mau kehilangan Chelsea. Gadis yang sudah mengisi hari-harinya

Tiba-tiba Chelsea merasakan kepalanya sangat sakit bukan main, namun ia menahan rasa sakitnya. Karena Zayn ada disebelahnya, ia takut Zayn akan khawatir. Ia berusaha menahan, namun tiba-tiba Chelsea ambruk. Zayn terkejut

"Chelsea!" ucap Zayn cukup keras, Niall dan Harry langsung menghampiri Zayn. Zayn cepat-cepat menggotong Chelsea ke dalam mobil, dan membawa Chelsea ke rumah sakit terdekat.

"Chelsea tidak pantas mendapatkan semuanya" ucap Zayn sambil menangis, air mata sudah membasahi pipinya. Lalu datang Jane dan Frank

"bagaimana Chelsea?" tanya Jane panik "dokter sedang memeriksanya" jawab Harry yang ada disebelah Zayn, Jane menangis lalu memeluk Frank

"Chelsea terlalu baik untuk mendapatkan itu kak, ia tidak pantas" ucap Zayn lagi kepada Jane, Jane lalu memeluk Zayn. Mereka tahu bagaimana rasa sakit yang dialami Chelsea

"andai bisa, aku ingin menukar otakku dengan Chelsea. Biar aku yang menanggungnya" kata Zayn, Harry pun tidak dapat menahan air matanya lagi mendengar ucapan Zayn. Ia meneteskan air mata lalu memeluk Zayn

1 jam berlalu, dokter masih menangani Chelsea. Lalu terlintas di benak Zayn untuk melihat video yang telah ia buat bersama Chelsea, ia mengambil hpnya. namun saat melihat video itu Zayn justru menangis lebih. Ia melihat sosok Chelsea yang masih sehat, dengan gitarnya. Rambutnya yang lurus dan panjang itu, senyumannya. Zayn lalu memeluk handphonenya

"tenang Zayn, Chelsea akan baik-baik saja. Malaikat penyembuh sudah ada disekitar Chelsea" ucap Niall menghibur Zayn

Lalu beberapa menit kemudian, dokter yang menangani Chelsea datang. Perasaan Zayn harap-harap cemas, ia berusaha tegar dengan jawaban yang akan diterimanya

"Chelsea.. ia harus tinggal di rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan, saya takut jika ia terlalu banyak beraktifitas akan mengganggu saraf otaknya. Karena sudah semakin parah, kanker tersebut bisa merusak saraf pusat otaknya dan mengganggu pikirannya. Dan jangan bairkan pikirannya lelah" ucap dokter itu, lalu dokter tersebut pergi. Apa? tinggal di rumah sakit? tanya Zayn dalam hati

Zayn kemudian masuk ke kamar Chelsea dan melihat sudah menggunakan alat infus dan alat selang pernafasan, Zayn duduk di kursi yang ada. Lalu memandang Chelsea, Zayn memegang tangan Chelsea dan berharap keajaiban akan memihak pada Chelsea

"aku tau bagaimana rasanya, rasanya harus menanggung sakit yang ada di dalam diri kamu. Walau aku bukan kamu, tapi aku bisa merasakannya. Karena melihatmu merasakan sakit, aku juga akan sakit. Aku tidak bisa melihatmu terus seperti ini, bangunlah. Dan hibur aku sedikit, aku sungguh tidak mau kehilanganmu. Kamu sudah berjanji padaku kan? tolong tepati janjimu, Chelsea" ucap Zayn, air mata menetes dipipinya lalu menetes ke tangan Chelsea. Jane yang sedang berdiri di dekat pintu hanya bisa melihat sambil menangis

TO BE CONTINOUS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar